Tritagonis: nduweni watak tengah-tengah. c. Latar, di bagi dadi 3 : 1. Klasik : Kuno/zaman dahulu, dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Buddha. Contoh : Candi Prambanan, Candi Borobudur, dll. (Candi-candi) C. PENILAIAN KARYA SENI RUPA NUSANTARA DAN MANCANEGARA. Penilaian : Memberikan pernyataan, tanggapan, dan sikap terhadap sesuatu yang
Kesan Yang Ditimbulkan Oleh Pantulan Cahaya Pada Mata Dinamakan – Dalam seni, warna mengacu pada efek yang dihasilkan oleh pantulan cahaya dari mata. Cat dibuat dari pigmen atau pewarna, dan warna adalah salah satu elemen utama seni rupa. Definisi lain mendefinisikan konsep warna sebagai spektrum tertentu dari cahaya sempurna putih terang. Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya Wikipedia. Kesan Yang Ditimbulkan Oleh Pantulan Cahaya Pada Mata DinamakanUnsur Unsur Seni RupaOffice Interior Design Disusun Olehdwi Retno SaUnsur Seni RupaFaktor Yang Mempengaruhi Harga Berlian Asli Semua. Warna Primer berarti warna primer atau warna pertama yang tidak tercampur dengan warna lain. Warna-warna ini digunakan sebagai campuran dasar untuk membuat warna lain. Warna yang tergolong warna primer adalah merah, kuning, dan biru. Unsur Unsur Seni Rupa B. Warna sekunder, yaitu jenis warna yang dihasilkan dengan menggabungkan dua jenis warna primer. Warna yang termasuk dalam warna sekunder adalah ungu, hijau, dan jingga. C. Warna tersier menengah adalah warna pada roda warna yang berada di antara warna primer dan sekunder. Warna yang termasuk dalam kelompok warna antara adalah jingga kemerahan oranye kemerahan, kuning tua kuning-oranye, hijau muda kuning-hijau, biru muda turquoise, ungu tua biru-ungu, dan ungu muda ungu-merah. . Oleh karena itu, pembahasan mengenai masalah “fenomena yang diakibatkan oleh pantulan cahaya pada mata ini dapat diajukan dengan sebutan fenomena pantulan pada mata’”, dan penelitian ini diharapkan dapat membantu menemukan jawabannya. untuk masalah ini. Baca juga artikel terkait tanya jawab menarik lainnya hanya di situs tersebut Warna adalah spektrum khusus yang ada pada cahaya sempurna putih. Identitas panjang gelombang warna cahaya tertentu. Misalnya, panjang gelombang biru adalah 460 nm. Panjang gelombang warna yang terlihat oleh mata manusia adalah 380-740 nm, dan distribusi warna adalah sebagai berikut Dalam peralatan optik, warna juga dapat mengacu pada interpretasi otak terhadap campuran tiga warna utama cahaya—merah, hijau, dan biru—yang digabungkan dalam kombinasi tertentu. Misalnya, mencampurkan 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru menghasilkan interpretasi magenta. Dalam seni, warna dapat merujuk pada pantulan cahaya tertentu yang dipengaruhi oleh pigmen pada permukaan suatu objek. Misalnya, mencampurkan pigmen magenta dan cyan dalam proporsi yang tepat dan memaparkannya ke cahaya putih murni menghasilkan perasaan yang mirip dengan warna merah. Dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketiadaan gelombang warna apa pun. Warna putih dianggap menunjukkan adanya semua gelombang warna dalam proporsi yang seimbang. Secara ilmiah, mereka dapat digambarkan sebagai pigmen, tetapi bukan warna. Banyaknya warna ditentukan oleh terang atau gelapnya warna. Nilai ini dipengaruhi dengan menambahkan putih atau hitam. Dalam sistem RGB, nilai ini ditentukan dengan menambahkan komponen merah, biru, dan hijau dalam kombinasi yang persis sama, meski belum tentu 100% sempurna. Secara umum, warna dibagi menjadi empat kelompok. Office Interior Design Disusun Olehdwi Retno Sa Penggunaan permainan warna banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam desain produk, desain interior, dan fashion. Permainan warna dalam desain memiliki dampak psikologis bagi pengamat dan pemakainya. Misalnya warna merah memberikan efek stimulasi, warna kuning memberikan efek luas dan cerah, warna hijau atau biru memberikan efek ruang yang sejuk dan segar, dan warna gelap memberikan efek sempit. . Permainan berwarna cerah menimbulkan kesan luas. Selain fakta bahwa warna dapat mempengaruhi pencahayaan dalam sebuah kantor, warna juga dapat mempengaruhi emosi kita dan warna juga dapat memperindah sebuah kantor. Kualitas warna dapat mempengaruhi emosi dan dapat menimbulkan rasa senang atau tidak nyaman. Menggunakan warna yang tepat untuk dinding dan peralatan di dalam ruangan dapat menciptakan rasa nyaman, dan pengoperasian yang senyap mencegah silau dari terlalu banyak cahaya. Warna tidak hanya memperindah lingkungan kerja, tetapi juga meningkatkan kondisi kerja. Jadi, manfaat penggunaan warna yang tepat tidak hanya bersifat estetis dan psikologis, tetapi juga ekonomis. Moekizat 2002. Manfaat menggunakan warna yang baik antara lain Moekijat 2002 Masih dalam penggunaan warna, ahli warna membuktikan bahwa warna dapat membantu proses penyembuhan. Beberapa budaya kuno, termasuk Mesir dan Cina, mempraktekkan chromotherapy atau penggunaan warna untuk penyembuhan. Chromotherapy adalah pengobatan tambahan yang dapat melengkapi pengobatan utama. Menurut chromotherapists, penyebab banyak penyakit dapat diidentifikasi dalam penurunan warna tertentu dalam sistem tubuh. Terapi warna, disebut juga terapi warna atau colorology, merupakan metode pengobatan alternatif dan masih digunakan sampai sekarang. Praktisi terapis yang terlatih dalam terapi warna dapat menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi tubuh pada orang yang menderita kekurangan fisik, emosional, spiritual, atau mental. Terapi cahaya telah terbukti meredakan depresi berat. Makna warna adalah untuk memahami makna warna mental. Ada beberapa efek atau makna warna yang memiliki makna universal. Merah, misalnya, dikatakan hangat dan dianggap membangkitkan berbagai emosi, dari kehangatan dan kenyamanan hingga kemarahan dan permusuhan. Setiap warna memiliki arti khusus. Merah berarti “bahaya” dan biru berarti “kebebasan untuk hidup”. Namun, fungsi warna tidak berhenti sampai di situ. Penelitian telah menunjukkan bahwa otak juga merespon warna yang berbeda. Warna memiliki efek subliminal yang tidak disadari banyak orang. Psikologi mencoba mencari tahu bagaimana warna memengaruhi alam bawah sadar manusia. Berikut ini adalah makna dan sifat universal putih dan hitam untuk enam warna utama dari spektrum warna yang terlihat manusia dan aspek estetika, psikologis, fisiologis, asosiasi dan simboliknya, terutama dari sudut pandang psikologis atau kognitif. Studi warna dilakukan Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal “Science” Ravi Mehta dan Juliet Zhu, University of British Columbia, Kanada menunjukkan bahwa warna tertentu patut mendapat perhatian. Merah dan biru dianggap menghasilkan respons otak yang lebih penting daripada warna lain. Merah meningkatkan fokus otak Anda pada detail, sedangkan biru meningkatkan kreativitas. Itu tergantung pada aktivitas apa yang dilakukan individu tersebut. Misalnya, siswa dapat mengingat lebih banyak huruf ketika mereka meletakkan objek tertulis di layar merah. Merah seperti susunan batu bata. Siswa yang melihat teks di layar merah sebenarnya memiliki otak yang lebih teratur. Logikanya, struktur otak mereka akan menyerupai rumah yang dibangun dari batu bata. Berbeda dengan warna biru, diyakini bahwa orang yang melihat warna biru meningkatkan energi kreatifnya. Penelitian tentang pengaruh warna juga sedang dilakukan di bidang periklanan. Orang yang melihat iklan dengan background merah akan lebih berhati-hati. Mereka akan fokus pada apa yang harus dihindari. Di sisi lain, orang yang melihat warna biru akan lebih tertarik pada reaksi iklan kreatif. Alih-alih memuji lensa kamera yang digunakan untuk membuat iklan, Anda bisa melihat sisi kreatif dari iklan yang ditawarkan oleh pihak tur. Kami telah lama memahami bahwa merah mencegah bahaya. Merah dapat membuat orang melakukan hal-hal yang memerlukan ketelitian tinggi. Merah membantu Anda mengingat, mengoreksi bacaan, dan membaca peringatan bahaya. Sedangkan orang yang diasosiasikan dengan warna biru mencerminkan kebebasan, kedamaian, dan kreativitas. Biru dapat memotivasi orang. Sebagian besar studi warna dilakukan dengan warna merah. Misalnya, kaus olahraga lebih cocok dipakai dengan warna merah karena memancarkan aura mengintimidasi, dan olahragawan/tim yang memakai seragam merah juga mendominasi olahraga dan menang lebih banyak NewScientist, 2009. Merah juga merupakan warna yang melambangkan Hari Valentine. Pria berpikir bahwa wanita terlihat lebih emosional saat memakai warna merah daripada warna lainnya. Theo Gimbel dari Sekolah Terapi Warna Inggris dan psikolog Amerika Martin Ini telah diuji pada beberapa orang. Secara teoritis, semua warna memancarkan getaran yang berbeda, memiliki efek baik dan buruk pada tubuh manusia, bahkan dapat digunakan untuk mengubah suasana hati. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika seseorang memasuki ruangan biru, tekanan darahnya sedikit turun dan detak jantung serta pernapasannya melemah. Di sisi lain, di ruangan yang didominasi warna merah, tekanan darah meningkat dan detak jantung serta pernapasan meningkat. Jadi warna biru digunakan untuk mengobati insomnia, tekanan darah tinggi atau masalah kulit. Merah menyembuhkan anemia dan kebotakan, kuning menyembuhkan sembelit dan rematik. Juga, warna dapat membantu perencanaan diet. Misalnya, warna merah sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Karena lebih baik memasukkan makanan merah sebanyak mungkin ke dalam rencana diet Anda, seperti lobak, bit, dan sayuran merah lainnya. Seni bandingan merupakan salah satu penerapan akal dan budi untuk menciptakan karya yang dapat menyentuh jiwa manusia. Desain dan desain interior adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari dan membahas desain karya seni pada bangunan. Unsur Seni Rupa Mahasiswa memahami dan mengungkapkan jenis-jenis karya berdasarkan jenis, tema, dan nilai estetikanya. Meneliti tema karya. RUPA DASAR 3 DIMENSI, disebut juga RUPA DASAR 3 DIMENSI atau Tridimensi, memperlakukan tipe dasar sebagai bidang 3 dimensi, yaitu bentuk bidang yang dimilikinya. Materi 1 dan 2 Ciptaan dua dimensi 2D dan tiga dimensi 3D Spiritual Seni A., Ada yang pernah ke pameran Kelas X SMK PUSTEK Serpong? Seni Budaya ke-9, karya seni bab kedua. Untuk menciptakan sebuah karya seni, setiap orang yang terlibat dalam penciptaan harus memiliki ide/gagasan untuk diekspresikan. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Berlian Asli Seni rupa dasar, fungsi dan tujuan seni rupa untuk pembagian seni rupa, jenis karya seni rupa, pengertian seni rupa dan komponen karya seni rupa datar dalam proses penciptaan seni. A- Pengertian seni rupa dan seni rupa adalah seni menciptakan sesuatu atau benda yang ingin dilihat atau didengar orang karena bentuknya yang indah. Pengertian seni menurut beberapa ahli Aristoteles, seni adalah tiruan dari alam, tetapi harus diidealkan dari alam. Seni Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dalam segala aspek. Ki Hajar Devantara adalah seni manusia praktis yang indah yang lahir dari kehidupan dan emosinya sehingga ia dapat menggetarkan emosi manusia. Seni Media Seni Membengkoknya batang tanaman yang tumbuh dapat disebabkan oleh faktor cahaya, penyakit yang ditimbulkan oleh, apa saja gejala yang ditimbulkan oleh tbc, contoh penyakit menular yang dapat ditimbulkan oleh polusi air adalah, kabinet yang dipimpin oleh presiden megawati soekarnoputri dinamakan, pantulan cahaya pada cermin cekung, pantulan cahaya pada cermin, gangguan apa yang ditimbulkan oleh batu empedu, biduran disebabkan oleh gejala yang ditimbulkan upaya pencegahan, penyakit yang ditimbulkan oleh sampah, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit diare, komputer yang dilayani oleh server dinamakan Hasilakulturasi kebudayaan India dengan indonesia 2. Karya Seni Rupa Indonesia Hindu a. Seni Bangunan: Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. dan penampilan diri menjadi watak dan karakteristik konsep profesional mampu berkembang mandiri, dan berkelompok koloni.

Seni Rupa – Sejarah, Fungsi, Aliran, Unsur, Cabang & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Seni Rupa yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, sejarah, fungsi, aliran, unsur, cabang dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Berikut ini terdapat beberapa pengertian seni rupa menurut para ahli, terdiri atas Kumpulan perwujudan batiniyah serta pengalaman estetik yang diwujudkan melalui media bidang , garis, warna, tekstur, volume, serta adanya komposisi gelap terang. Seni yang melibatkan proses pembuatan yang memberikan kepuasan, gugahan estetis melalui serapan indera rupa. Meliputi, ungkapan ekspresi seni murni, dan, gubahan rupa barang fungsional desain dan kriya. Aktifitas batiniyah yang didasari pengalaman estetis yang tewujud dalam bentuk yang indah. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Apresiasi Seni Rupa Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut Seni Rupa Zaman Prasejarah Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan dalam bentuk gambar yang digoreskan pada dinding-dinding goa. Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera. Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan. Peradaban Bangsa-bangsa Kuno Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya. Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi. Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei. Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme menyembah banyak dewa dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Seni Rupa Murni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, Dan Perbedaannya Seni Rupa Zaman Renaissance Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo 1564-1642, seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja. Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur. Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko Kata Barok baroque berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa. Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens 1577-1640, seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa. Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga. Seni Rupa Abad ke-19 Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung. Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme, realism, simbolisme, munumentalisme, dll. Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas kesenian secara umum. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran. Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah. Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut Klasisisme arsitek Bartholome Vignon 1762-1846, pelukis Jacques Louis David 1748-1825 Romantisme Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich. Impresionisme Jean Claude Monet, Eduard Manet dll Neo Impresioniesme Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll. Realisme George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll. Simbolisme dan Monumentalisme Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes Ekspresionisme Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll. Seni Rupa Abad ke-20 Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Seni Rupa Kontemporer Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky. Fungsi Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa fungsi seni rupa, terdiri atas Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau memberikan kepuasan batin tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung atau tidak, tanpa memiliki tujuan untuk mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas. Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas dengan tingkat penilaian yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin dikesampingkan, yang menjadi prioritas adalah kepuasan orang lain Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti benda praktis adalah benda yang memang bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh agama. Agama memiliki kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan berubah pula. Untuk Mengenang Sejarah. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu yang pernah terjadi pada kurun waktu terdahulu. Fungsi Seni Rupa Berdasarkan Cakupannya Berdasarkan cakupannya, fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu Fungsi individu Fungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja. Memenuhi kebutuhan fisik Seni rupa terapan yang digunakan dalam kehidupan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena ditujukan berupa peralatan untuk bekal hidup, maka karya atau produk seni yang dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu kenyamanan, keindahan dan keamanan. Fungsi sosial Rekreasi Rekreasi Kita bisa menyebutnya sebagai hiburan. Hiburan itu merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan secara langsung. Sebab jika kita melihat karya tersebut, hati menjadi tenang, damai dan nyaman. Fungsi Komunikasi Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial dan internet, karya seni rupa juga semakin efektif merasuk dalam nilai-nilai budaya budaya mereka. Tujuan Seni Rupa Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk. Ekspresi pribadi ; ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbolisasi rupa. Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis. Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis. Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni. Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi. Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna. Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya. Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani. Perluasan wacana ; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu. Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Seni Rupa 2 Dimensi Aliran Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa aliran seni rupa, terdiri atas Aliran Primitivisme Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan latihan formal dalam pembuatannya. Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah cara pengungkapannya tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif bisa juga primordial. Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier. Aliran Dekorativisme Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu bersifat kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara umum mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini akan menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua dimensi sering mengabaikan unsur perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya seni tiga dimensi mengabaikan plastisitas bentuk naturalistis Contoh seni rupa dekoratif geometris dapat dilihat pada ragam hias di daeerah-daerah seluruh kepulauan Indonesia. Misalnya motif pilin berganda, lingkaran, elips, setengah lingkaran, segi tiga, prisma, empat persegi, dan lain-lain. Motif tersebut biasanya tersusun rapi denganteknik pengulangan, sehingga tercipta suatu penempatannya mementingkan keteraturan dan kerapian, maka dalam bentuk tradisional komposisinya kerap pula kita jumpai dalam era modern komposisi yang bebas, seperti pada karya Sapto Hudoyo dan Hatta Hambali. Seni Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo. Seni Optik Seni optik optical art adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal. Dalam seni lukis seni optik adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi antara ilusi dan menggabungkan pemahaman dan penglihatan. Seni optik bersifat abstrak, kebanyakan berbentuk potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam putih. Ketika orang melihat karya ilusi optikal maka akan memberikan sebuah impresi pergerakan, benda yang tersembunyi, getaran, atau pola tertentu. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan “Berkarya Seni Rupa” Pengertian & Konsep – Proses Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mataKebanyakan berbentuk geometrikPemilihan garisan, warna dan bentuk dilakukan dengan berhati-hati untuk mendapat kesan yang maksimumTokoh seni optik adalah Escher, Ia adalah seniman grafik dari belanda. Pada tahun 1930 dia membuat karya seni Litografi yang dia buat di Italia Karya Escher merupakan pengolahan yang mendasar antara ruang dan prespektif yang sangat unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail. Karya Escher waktu itu berbentuk figur dan latar dengan melalui pengolahan bentuk ground dan langit menjadi bentuk burung yang tepat dan sempurna. Seni Konseptual Seni konseptual conceptual art artinya seni yang lebih atau berkaitan dengan atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin Conceptus berarti pikiran, gagasan atau demikian seni konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang merupakan sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis, So Le Witt. Seni Konseptual mencaplok annexation hampir semua potensi beragam seni maupun non menemukan nuansa spectrum baru dalam seni rupa sebagai pengganti lukisan atau patung. Bahasa, surat kabar, majalah, advertising, pos telegram, buku-buku, katalogus, fotokopi, filem, video, anggota badan, penonton, bahkan dunia ini bisa dijadikan medium maupun obyek seninya. Seni konseptual ibarat black hole lubang hitam di angkasa raya yang sanggup menelan apa saja yang mendekatinya. Aliran Seni Kontenporer Post modern Konteporer adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P. Aliran Seni Postmodern Post modernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah masa setelah masa modern, pun dapat diartikan sebagai sebuah zaman yang melahirkan manusia dengan pemikiran yang boleh jadi melawan konsepsi-kosepsi yang dipegang oleh modernisme itu sendiri. Post modernisme menjanjikan sebuah pemahaman akan sebuah dunia baru dengan gejala pemikiran manusia akan perkembangan dunia yang semakin cair dan luwes. Meskipun banyak pemikiran post-modernis melawan pakem-pakem yang dipegang oleh modernis, post modern itu senidiri pun menolaknya. Post modernis mengaku hanya mengkritisi dan mencoba merevisi kesalahan kesalahan modernisme. Ciri-Ciri menekankan emosi dari pada rasio menekankan media dari pada isi menekankan tanda dari pada makna menekankan kemajemukan dari pada penunggalan menekankan permainan dari pada keseriusan menekankan lokal dari pada universal menekankan fiksi dari pada fakta menekankan estetika dari pada etika Tokoh yang terkenal adalah Friedrich Wilhem Nietzsche 1844-1900, dan Jacques Derrida Paris, 1930-2004 Unsur-Unsur Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur seni rupa, terdiri atas Titik Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme. Garis Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur. Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung. b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Contoh Seni Rupa Terapan Bidang Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. Bentuk Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Bentuk geometris Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi 1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok. 2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola. b. Bentuk nongeometris Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan. Ruang Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan ilusi, misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan. Warna Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru. b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer. Contoh merah + kuning jingga biru + kuning hijau merah + biru ungu c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder. Contoh kuning + hijau kuning kehijau-hijauan biru + ungu ungu kebiruan jingga + merah jingga kemerahan Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam. Tekstur Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan. Gelap Terang Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. Prinsip-Prinsip Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip seni rupa, terdiri atas Kesatuan unity Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan. Keselarasan harmony Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan. Penekanan kontras Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton. Irama rhytm Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis. Gradasi Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur. Proporsi Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya. Keserasian Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda. Komposisi Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi. Keseimbangan balance Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan. Aksentuasi Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya. Cabang Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa cabang seni rupa, terdiri atas Seni Rupa Murni Seni rupa murni adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi dan kegunaannya tetapi lebih mengutamakan fungsi keindahan. Contoh karya seni rupa murni, yaitu Seni lukis adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna pada permukaan penyangga seperti kertas, kanvas, atau dinding. Seni kaligrafi adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan. Seni patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagaisuatu karya seni. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pameran Seni Rupa – Fungsi, Unsur, Jenis, Tujuan dan Contoh Desain Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Contoh aneka macam desain, yaitu Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan rancangan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain. Desain industri adalah seni terapan dimana estetika dan usability kemudahan dalam menggunakan suatu barang suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perindungan untuk desain industri adalah 10 tahun. Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan solusi teknik yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini fungsional, diantaranya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta memunculkan kesan estetika dalam rumah yang menarik. Kriya Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun barang-barang tekstil meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir kayu yang biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain. Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya gerabah, piring dan lain-lain. Contoh Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa contoh seni rupa, terdiri atas 1. Contoh Seni Rupa Murni Terdiri atas Lukisan Lukisan merupakan karya seni yang dibuat dengan melukiskan cat warna ke atas media kanvas “2 dimensi”, lukisan dianggap contoh seni rupa murni karena fungsinya yang sekedar menjadi hiasan dinding atau pajangan. Kaligrafi Sama seperti lukisan, kaligrafi juga merupakan contoh seni rupa murni 2 dimensi yang hanya digunakan sebagai penghias semata. Di masjid, mushola atau rumah-rumah orang muslim karya kaligrafi kerap dijumpai sebagai pajangan dinding. Seni Grafis Seni grafis dapat menjadi contoh seni rupa murni sekaligus seni rupa terapan, jika ia sekadar digunakan sebagai hiasan, ia termasuk karya seni murni, sedangkan jika kegunaannya diperuntukan sebagai sarana ilustrasi, maka ia termasuk karya seni rupa terapan. Seni Fotografi Jenis seni rupa murni satu ini semakin berkembang dewasa ini, seiring kemajuan teknologi kamare, fotografi kian diminati oleh banyak kalangan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Objek-objek yang dipotret menggunakan kamera akan semakin indah jika dipadukan dengan seni yang satu ini. Patung Patung ialah contoh karya seni rupa murni 3 dimensi yang bisa dibuat dari bahan berupa batu, logam, kayu, fiber atau karet. Patung tidak memiliki nilai praktis, ia hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan belaka. Relief Relief ialah pahatan yang menggambarkan kisah atau diorama tertentu, pahatan relief dapat ditemukan pada bangunan bersejarah seperti candi, museum atau tugu peringatan, fungsinya hanya sekedar untuk menambah keindahan bangunan saja. Topeng Topeng memang bisa digunakan sebagai properti atau untuk kebutuhan lainnya, namun jika ia hanya sekedar dipajang di dinding, maka fungsinya tentu sudah lain. Contoh seni rupa murni yang dapat mengekspresikan suasana hati manusia ini bisa menjadi pilihan bagi anda yang ingin menambah kesan estetis di dalam rumah. Demikianlah pembahasan mengenai Seni Rupa – Sejarah, Fungsi, Aliran, Unsur, Cabang & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Gambarmerupakan karya seni rupa dua dimensi yang berfungsi untuk untuk menerangkan ataupun menjelaskan sesuatu. Apa itu menggambar bentuk? Menggambar bentuk merupakan cara menggambar dengan meniru obyek dan mengutamakan kemiripan rupa. Obyek gambar bentuk bisa dari benda-benda seperti flora, fauna, manusia, atau alam sekitar.
3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat dan Cara Membuatnya Lengkap – Sama seperti dalam keilmuan sastra, dalam seni rupa pun ada yang namanya dengan kritik karya seni rupa. Kritik ini bertujuan untuk memperlihatkan kelebihan dan juga kekurangan dari sebuah karya seni rupa misalnya lukisan. Selain itu tentu, sebuah kritik dibuat untuk lebih menggali apa yang bisa dipelajari dari sebuah karya seni rupa. Artikel ini mengulas 3 contoh kritik karya seni rupa singkat serta cara membuatnya lengkap! Ini Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Daftar IsiIni Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Tujuan Kritik Karya SeniTahapan dan Cara Membuat Kritik Karya SeniPenilaianDeskripsiAnalisis formalInterpretasi3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa SingkatContoh kritik karya seni rupa singkat 1Contoh kritik karya seni rupa singkat 2Contoh kritik karya seni rupa singkat 3Kesimpulan Daftar Isi Ini Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Tujuan Kritik Karya Seni Tahapan dan Cara Membuat Kritik Karya Seni Penilaian Deskripsi Analisis formal Interpretasi 3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Contoh kritik karya seni rupa singkat 1 Contoh kritik karya seni rupa singkat 2 Contoh kritik karya seni rupa singkat 3 Kesimpulan copyanugrah Kritik seni merupakan sebuah aktivitas pemberian respon terhadap satu karya yang bisa memunculkan kelemahan serta kekuatan yang dimilikinya. Semua informasi penilaian dengan berbagai aspeknya mampu menunjukan kualitas satu karya. Tak hanya mampu meningkatkan pemahaman akan karya tersebut, kritik sastra juga menjadi standar untuk karya seni selanjutnya. Kritik seni memiliki fungsi utama yaitu sebagai pengisi ranah apresiasi dan persepsi karya seni, penikmat seni, maupun antara seniman. Kritik seni memiliki gaya tulisan maupun lisan untuk menganalisa, eksplorasi, sebagai media komunikasi antara seniman dan penikmat seni menjadi lebih mudah. Tujuan Kritik Karya Seni Sebuah kritik karya seni memiliki dua tujuan yaitu Sebagai sarana memperkenalkan atau mempromosikan minat terhadap karya seni dan budaya Sebagai usaha memahami, mengapresiasi, dan menghargai karya seni menyangkut perbedaan yang ada di kehidupan sehari-hari Tahapan dan Cara Membuat Kritik Karya Seni Berikut ini tahapan cara membuat sebuah kritik karya seni Penilaian Penilaian merupakan langkah penting pertama dalam tahapan kritik karya seni yang memiliki tujuan untuk melihat kualitas karya seni bila dibandingkan dengan karya lainnya. Aspek formal dan kontekstual menjadi landasannya. Berikut ini tahapan rinci langkah penilaian Menelaah segi pandang khusus dan kebutuhan khusus sebagai latar belakangnya Membandingkan dengan sebanyak mungkin karya sejenis Menentukan fungsi karya Menentukan seberapa besar penyimpangan dari karya yang telah ada Deskripsi Langkah selanjutnya yaitu deskripsi adalah langkah untuk melihat, merekam, menemukan, dan menjelaskan semua yang terlihat oleh mata secara apa adanya. Dalam tahapan ini belum ada analisa atau pun kesimpulan. Untuk bisa melakukannya seorang kritikus seni harus memiliki pengetahuan akan istilah teknis umum dunia seni. Analisis formal Ini merupakan langkah yang kritis dalam kritik karya seni. Tahapan ini memiliki fungsi untuk bisa mengungkap struktur atau elemen formal penyusunnya. Sama seperti tahapan sebelumnya, kritikus seni harus tahu unsur seni dan prinsip penataan. Interpretasi Langkah terakhir dalam kritik seni adalah interpretasi yaitu mencoba untuk memahami atau menafsirkan makna dari sebuah karya seni. Dalam hal ini termasuk juga isu lingkungan, simbol yang ada dan pertanyaan. Penafsiran ini bebas dan terbuka serta tentu dipengaruhi oleh pengetahuan, wawasan, dan pandangan para kritikus. Luasnya wawasan sang kritikus akan membuat kritik menjadi semakin detail. 3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Contoh kritik karya seni rupa singkat 1 copyanugrah Profil karya Pelukis Risa Rahmawati Judul Potret perempuan bermain gitar Bahan Mix media Media Kanvas 40 cm x 59 cm Tahun pembuatan Identifikasi Deskripsi Terkait dengan konsepnya, seniman ingin menunjukan perasaan yang dirasakan saat seseorang bermain gitar. Begitu berwarna dan berkelip seperti bintang dan semuanya tertuang dalam media lukisan tersebut. Analisis formal Lukisan ini menggunakan berbagai media seperti cat poster, serbuk, dan cat minyak. Penggunaan dari bahan mix media bertujuan untuk bisa memunculkan kesan yang ramai atau meriah, tetap berwarna namun tidak monoton. Evaluasi Banyak kelemahan seperti warna yang kurang variatif yang disebabkan oleh pemilihan warna primer dan sedikitnya penggunaan warna sekunder. Warna tersier bahkan teramat sedikit sehingga menjadi misteri. Warnanya tidak matang. Kelebihan Meski memang akan terbanting bila dibandingkan dengan lukisan dari para profesional tapi ini merupakan langkah yang bagus bagi sang penulis yang sedang ingin mau terjun dan menekuni dunia seni rupa. Kekurangan Warna kurang variatif, warna tidak matang, dan monoton. Contoh kritik karya seni rupa singkat 2 copyanugrah Profil karya Pelukis Hendra Gunawan Judul mencari kutu rambut Bahan cat minyak Media Kanvas 84 cm x 65 cm Tahun pembuatan 1953 Identifikasi Deskripsi Lukisan mencari kutu rambut’ memperlihatkan dua perempuan dewasa berkebaya di mana wanita yang satu mencari kutu di rambut yang lainnya dan wanita lainnya mencari rambut di kepala anaknya. Ekspresi wanita pertama serius dengan rambut pendeknya. Rambut wanita kedua panjang terurai, Rambut anaknya nampak bergelombang dan pendek. Analisis formal Ini adalah lukisan bergaya ekspresionis dengan warna serta background sederhana seperti warna biru yang cocok disandingkan dengan warna dari baju yang dipakai oleh wanita pertama. Kebayanya sederhana menunjukan adat jawa. Kejawaannya juga diperlihatkan oleh mainan wayang yang dipegang oleh sang anak kecil. Evaluasi Seniman ingin menunjukan kebiasaan di adat jawa yaitu mencari kutu. Jawanya kental dengan pemakaian kebaya dan juga wayang sebagai mainan anak. Kelebihan Lukisan ini menarik, seniman mencoba menunjukan budaya aktivitas masyarakat di desa yaitu wanita. Kekurangan Terlalu sederhana, proporsi tubuh manusia yang aneh, warna baju dan background menyatu, warna tanah dan kain jarik yang hampir sama. Contoh kritik karya seni rupa singkat 3 copyanugrah Profil karya Pelukis Edward Mnch Judul The Scream Bahan karton, kadmium kuning, kadmium biru laut, kadmium merah terang, dan pensil Media 91 cm x 73,5 cm Tahun pembuatan 1893 Deskripsi Ini merupakan lukisan ekspresionis yang inspirasinya dari seniman lain yang aliran seni berbeda. Lukisan ini menggambarkan penampakan manusia modern yang memiliki serangan anxiety. Analisis formal Lukisan ini memiliki banyak teori makna. Namun yang pasti lukisan ini menggambarkan perasaan sang pelukis yang diselimuti rasa cemas yang berlebihan. Evaluasi Lukisan ini mempunyai ciri khas yang menambah nilai jualnya tersendiri. Kelebihan Ciri khasnya membuat lukisan ini dianggap sebagai lukisan penting di zaman modern. Kekurangan Ekspresi yang tidak biasa dari objek di lukisan membuat para apresiator menganggapnya aneh. Kesimpulan Demikianlah 5 contoh kritik karya seni rupa singkat yang dilengkapi juga dengan cara membuatnya. Sebuah karya seni memang sudah pasti indah namun di belakang semuanya terdapat makna dan nilai-nilai tersembunyi. Kritik karya seni berusaha untuk mengungkap semua yang terpendam tersebut. Semoga setelah membaca ini kamu jadi paham cara membuat kritik karya seni rupa meskipun dalam format yang lebih singkat, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta oSeni rupa terapan (appllied art) : seni rupa yang tercipta dengan tujuan untuk digunakan. Contoh : bangunan rumah yang indah, dekorasi, taman, candi, mobil mewah, keramik hias, karya seni kerajinan, reklame, batik, mode dan lain-lain.
Pada pameran seni patung Indonesia di Jakarta yang baru dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Me­dia Kebudayaan Jakarta 1980/ 1981, patung Nias turut serta dian­tara patung-patung tradisional kerakyatan dan kontemporer hasil karya seniman se Indonesia. Di lain hal Departemen yang serupa, pernah mengadakan stu­di perbandingan seni patung kerakyatan primitif di Taman Ismail Marzuki di Jakarta 1981, seni patung Nias juga ambil bagian. Pera­gaan dan pemajangan beberapa buah patung Nias menjadi perhatian yang serius oleh setiap pengunjung. Bukti-bukti kenyataan, seperti yang kami kemukakan dapat kita lihat pada ilustrasi di bawah ini. ​ Gambar 106 Bentuk seni patung Nias bagian selatan pada ilustrasi gambar diil­hami oleh pemahatnya dalam corak dekoratif, atribut dan busananya dibubuhi dengan garis-garis ritmis yang mempesona. Namun de­mikian sifat patung ini tidak melepaskan ciri-ciri khas patung tradi­sional Nias sebagai seni primitif kerakyatan. ​ Gambar 107 Berikut ini ilustrasi yang diterangkan yakni seni patung Nias bagian Utara. Patung ini diolah oleh seni­mannya melalui media kayu kayu besi menggambarkan karakter seorang raja denga permaisurinya. Gambar l08 Dari kedua patung pada gambar ini terdapat perbedaan atribut yang disemat­kan dikepala, satu dipasang dibagian belakang dan yang satu lagi dipasang pada ba­gian depan. Perbedaan lain posisi patung Nias bagian utara umumnya dipahat tegak, sedang pa­tung-patung yang terdapat di Nias bagian selatan kebanyakan dalam posisi jong­kok atau duduk disamping penonjolan alat kelaminnya patung telanjang yang menjadi sumber pengilhaman senimannya,sedang pa­tung Nias bagian utara dibentuk dengan busana yang lengkap disamping orname/perhiasan yang mewarnai busana itu,Keterangan ​ Gambar 109 Patung si ulu sawali di desa Orahili ke­camatan Gomo. Pada patung ini kita melihat benda­-bendayang digenggam seperti pedang dan tombak.' Benda itu tentunya mengandung maksud tertentu, antara lain lambang prestasi raja dimasa hidupnya selain seba­gai raja juga panglima perang. Patung ini . sengaja diletakkan diruang perte­muan disamping patung, kita jugadapat melihat jenis binatang seperti ayam, buaya dalam bentuk plastik relief dibuat sebagai perlambang kebijaksanaan raja. Keterangan gb. 109 Gambar 110 Ilustarsi pada gambar berikut patung Si ulu sawali dibentuk tampa busana, namun atribut yang melambangkan se­orang raja tetap patung ini dibuat sebagai saksi tentang kejantanan seorang raja. Dari sumber yang layak dipercayamenjelaskan, ke­muliaan dan prestasi seorang raja di­nilai selain bijaksana adil, berperasaan sosial yang tinggi, juga keturunan yang banyak. Keterangan gb. 110 ​ Falsafah Batak dalam hal ini lebih jelas lagi maranak sapulu pitu, marboru sapulu onom. Artinya, berketurunan tujuh belas putra dan enam belas putri. Detail patung dibentuk dalam sikap duduk menggambarkan tokoh penting dalam masyarakat. Gambar 111Osa-osa Duplikat patung yang dipahat mini melaui media kayu menurut in­forman yang dihubungi, dahulu dipergunakan pada upacara terten­tu menyambut kebesaran raja, sedemikian rupa dipagelarkan de­ngan cara dipikul kemudian ditarikan berama-ramai. Osa-osa ini juga menurut imforman dihubungi F. Harefa ex Kasi Pensiunan Kepala Seksi Kebudayaan Kabupaten Nias menjelaskan Selain upacara kebesaran raja, juga digunakan waktu upacara memin­dahkan tulang belulang leluhur raja yang telah disucikan kemudian disimpan di dalam gucitempayan untuk disemayamkan pada tem­pat yang baru. Lebih dari pada itu patung osa-osa dipakai juga pada waktu-waktu kritis misalnya, timbulnya wabah penyakit yang dapat menular. ​ Gambar 112Guci tempat tulang belulang sedang di sampingnya tempat tuak minuman raja Dari beberapa ilustrasi, yakni gambaran patung-patung Nias yang dibubuhkan pada halaman demi halaman, kita optimis bahwa per­kembangan seni patung Nias untuk masa-masa mendatang akan me­nemui prospek yang menggembirakan. Kepastian ini akan menjadi kenyataan apbila perhatian kita para se­niman di daerah selain mencintai seni nenek moyang ingin pula menghidupkan kembali seni patung Nias yang langka itu. C. Kesenian Megalit Peninggalan kebudayaan yang menggunakan batu-batu besar untuk tujuan sakral, disamping alat sebagai pemujaan terhadap roh nenek moyang seperti menhir batu tegak dalam bahasa Nias dise­but bahu, bukti peninggalannya dapat kita lihat pada gambar di ba­wah ini. ​ Gambar 113 Detail menhir batu tegak di desa Orahili kecamatan Gomo pada puncaknya kita melihat bentuk burung enggang fofo gogowaya burung yang mulia, dibentuk dalam posisi hinggap Burung ini divaria­sikan memakai kalung yang biasa dipakai oleh raj a/ pengetua adat, tujuannya adalah lambang kedudukan tertinggi raja pengetua adat. Letak menhir berada di halaman rumah Si Ulu Si Ulu Sawali di­ buat sebagai tanda ketulusan hati bagi siapa saja yang datang ke tempat itu. Benuk batu tegak di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam dua batu bulat pada puncaknya dibuat khusus tempat roh nenek moyang bersemayam. Fungsi lain sama dengan menhir yang terdapat di desa Orahili, hanya gaya yang berbeda, namun kedua ba­tu tegak itu memberikan kesan kepada kita tentang ketangguhan ​nenek moyang suku Nias dalam mencipta sesuatu yang dapat diwaris­kan dari generasi-generasi. Di sampingnya terdapat batu tegak yang lebih rendah khusus untuk tempat pemenggalan kepala manusia. Dari informan yang layak dipercaya pengetua adat yang di­ hubungi menjelaskan menhir batu tegak seperti yang terlihat pa­da ilustrasi gambar, dahulu setiap tahunnya dilaburi darah manu­sia. Untuk ini dibuat upacara yang meriah dengan mengorbankan beratus ekor babi. Peninggalan-peninggalan lain seperti meja batu dolmen dipa­hat menyerupai lingkaran dengan ketebalan 10 sampai dengan 15 cm dengan garis menengahnya 1 Y2 lebih kurang ditempatkan men­datar di atas batu-batu lain sebagai penyangga. Gambar 114 Dolmen di desa Orahili dipakai untuk tempat sesajen, tempat pemu­jaan terhadap roh nenek moyang di samping berfung$i sebagai tem­pat duduk dan menari pada waktu diadakan upacara adat. Diberi ukiran stilhasi jenis zoomorfis kedalam corak dekoratif, ekspresif. Suku Nias menyebutnya osa-osa. Bentuk kepala raksasa laksara melambangkan dewa pembina nenek moyang yang mempunyai kekuasaan tertinggi. Motif lasara juga dipasang menonjol pada din­ding pengapit rumah menandakan lambang kebesaran bagi sipemi­liknya. ​ gambar 115 Peninggalan kesenian megalit yang dapat disaksikan pada ilustrasi ini dibuat sebagai ke­butuhan praktis dipergunakan dalam upacara ritual. Disam­ ping dolmen kita melihat tiga buah lasara menyatu pada bidang dasar empat persegi panjang berfungsi sebagai tempat duduk dan tegak sewaktu raja memberi pengarahan dan bim­bingan terhadap rakyatnya. Keterangan gb. 115 Gambar 116 Seorang penari sedang mera­gakan tari Fanarigawowo ter­golong tari tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang secara turun menurun ditarik­an di atas dolmen yang ber bentuk lingkaran, dekorasi di belakangnya kita melihat menhir berdiri megah sedang di atasnya dipasang burung enggang foto gogowaya. Keterangan gb. 116 ​ Gambar 117 Patung osa-osa di desa Lahu­sa. Detail patung diungkapkan dalam bentuk tiga deminsional, mulutnya dipahat lebar dengan lidah dijulurkan kedepan, sedang hi­dungnya divisualisasikan bentuk hidung manusia biasa. Bagian kepala dan ekor dipisah oleh lingkaran yang difungsikan sebagai tempat duduk, buak ekspresi yang diolah melalui medis batu kedalam gaya primitif magis, religius , men­cerminkan bahwa peranan nenek moyang suku Nias zaman dahulu dapat memberikan ins­pirasi bagi seni modem masa kini. Keterangan gb. 117 Gambar 118 Osa-osa di desa Orahili dengan tiga lasara yang dipasang pada dasar empat persegi panjang. Kelihatan lebih unik, selain bentuk yang dipahat yang di pahat menyatu melalui media batu, dengan perhitungan yang sukup untuk tempat duduk, dari hasil kegunaan dan fungsi, gerakan-gerakan bentuk yang ritmis, tidak pelak jika kita mengaguminya tiga buah lasara yang terdapat pada osa-osa sepertiyang kita lihat pada ilustrasi gambar menandakan pula tingkat golongan suku Nias yakni si Ulu Balo Silla, dan Banua Sato. Keterangan gb. 118 ​ Gambar 119 Dolmen yang terdapat di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Da­lam bentuknya empat persegi panjang dihiasi dengan relief. Orna­men stilasi motif tumbuh-tumbuhan tampak artistik dan mengagum­kan dari hasil pahatan dan ungkapan ekspresi senimannya melalui media batu hitam, dengan peralatan yang relatif sederhana. Plastik relif dipadu antara motif tumbuh-tumbuhan, binatang laut dan manusia yang dibelenggu, adalah buah ekspresi pemahatnya yang menggambarkan secara simbolis kekuasaan dan keperkasaan raja sebagai panglima. Juga berfungsi sebagai tempat duduk raja pengetua adat pada waktu diadakan upacara-upacara penting. ​ Gambar 120 Motif hiasan ornamen sulur-suluran yang melengkapi dolmen seperti terlihat pada gambar disebut dalam bahasa Nias magai, artinya lambang hubungan persaudaraan famili. Dari peninggalan-peninggalan kesenian megalit seni primitif suku Nias seperti yang telah diuraikan berikut ilustrasi yang dite­rakan pada bab ini, baik fungsi atau kegunaannya, secara tidak lang­sung kita memperoleh informasi tentang pola kehidupan masyara­kat primitif dan esensi kehidupan sosialnya. Kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang menjadi sikap hidup yang fundamental, kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, jelas bahwa benda-benda bersejarah seperti patung, menhir, dolmen, dan lain sebagainya fungsinya magis, religius. Kenyataan-kenyataan itu dijelaskan oleh seorang penulis kenamaan, Herbert Kuhn, sebagai kesenian percobaan menggambarkan perhubungan gaib antara lahir dan batin antara yang fana dan yang kekal. Menurut hemat kami penjelasan Herbert Kuhn di atas sinkron dengan kehadiran kesenian primitif yang terdapat di daerah Nias, barangkali juga dengan daerah-daerah lain di seluruh pelosok tanah air. ​Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kehadiran ke­senian seni patung ditilik dari bukti-bukti peninggalan kesenian megalit kemudian dihubungkan dengan ciri dap perilaku masyara­katnya adalah sebagai berikut Seni primitf Nias sudah ada sejak masa prasejarah, Kepercayaan masyarakat primitif Nias pada umumnya mempercayai adanya roh-roh halus kepercayaan animisme , Percaya adanya kekuatan gaib dinamisme, Jalan pikirannya masih belum mempunyai logika irrasional, Seni-seni yang dihasilkan umumnya bersifat simbolistis, Secara visuel seni yang dihasilkan masih sanngat sederhana, dan Ditilik dari fungsi dan kegunaannya patung-patung Nias dipuja dan dihormati. D. Kedudukan Seni Patung Nias. Dari informasi yang kami peroleh lewat responden dan penge­tua adat, patung yang mewarnai exterior rumah adat tradisional Nias, mempunyai peranan sosial yang tinggi. Dengan demikian patung ar­ea peninggalan nenek moyang yang terdapat di daerah Nias mengan­dung arti dan fungsi tersendiri khusus. Oleh karenanya suku Nias sampai sekarang tetap mempertahankan ekstensi terhadap corak/ga­ya seni patungnya dari pengaruh lain, justru patung-patung Nias se­perti yang kita lihat pada illustrasi yang diterakan pada buku ini mempunyai ciri-ciri yang tersendiri. Kemungkinan ini boleh jadi pengaruh alat yang dipakai. Patung Nias dibentuk lebih banyak berukuran mini. Oleh karenanya banyak ditemukan dalam interior rumah-rumah adat tradisio­nal, berarti patung-patung Nias tidak berdiri bebas di alam terbuka seperti hal patung Batak. Selain patung-patung plastis, kita dapat melihat ukiran manusia pada tiang-tiang dan dinding rumah, baik dalam bentuk plastis relief atau patung utuh. Patung-patung yang berfungsi sebagai penyangga tiang atau yang merupakan dekor pada rumah-rumah adat yang terdapat di daerah Nias, menunjukkan ciri-ciri yang tersendiri pula dari bebera­pa rumah adat tradisional yang ada di Sumatra Utara. ​ Gambar 121 Patung ataupun relief sebagai dekorasi interior rumah adat tra­sional Nias, hanya terdapat pada rumah yang dihuni oleh raja atau pengetua adat. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa keterangan yang cu­kup jelas untuk dijadikan data misalnya tiang penyanggah balok tiang tarunahe. Tiang tarunahe, sejenis tiang yang berukir dalam bentuk tiga dimensi. Istilah lain dalam bahasa Nias disebut kholo-kholo artinya tanda kebesaran raja. Tiang ini diletakkan pada tiang utama ruang bahagian muka. Kayu ranting yang mencuat keluar dipahat sedemikian rupa menggambarkan tangan manusia yang sedang memberi hormat ja­habu, dalam bahasa Batak disebut horas, sedang dalam bahasa Indonesia diartikan selamat sejahteralah kamu sekalian. Salam hormat itu sudah menjadi tradisi bagi suku Nias pada umumnya. Uraian ini memperjelas kembali betapa besar fungsi tiang itu, selain sebagai perlambang, terasa membawa perasaan hormat. Dari informan yang dihubungi fungsi tangan yang dipahatkan pada tiang dulunya dibuat sebagai sangkutan tengkorak manusia yang ditaklukkan. Maksudnya agar rumah tiang tetap kukuh. Bentuk tiang seperti pada gambar hanya dimiliki oleh raja pengetua adat. ​Bentuk tiang tarunahe tiang penyanggah balok Gambar 122Tiang tarunahe di desa Orihili kecamatan Gomo Gambar 123 Tiang tarunahe di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam. Perpaduan ornamen geometris dan roset kelihatan artistik, dekoratif. ​ Detail tiang pada gambar kelihatan ukiran tangan yang sedang memberi hormat, sebagaimana cara memberi hormat orang-orang Jerman pada perang dunia II, sedang pada bagian lain kita melihat berbagai ukiran sebagai penambah dekorasi. Contoh ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa seni ukir Nias tergolong seni ukir arsitektural. Untuk lengkapnya lewat tulis­an ini kami mencoba menguraikan secara terperinci contoh-contoh seni ukir hiasan yang terdapat disetiap rumah tradisional Nias yang terdapat di desa Orahili dan rumah adat tradisional di desa Bawoma­ taluo. Seni Bias pada Rumah adat Tradisional Nias di Desa Orahili Hiasan sebagai alat dekorasi pada rumah adat tradisional Nias, di setiap desa masing-masing mempunyai ciri dan keunikan tersen­diri. Pada gambar di bawah ini terdapat gambar stillasi motif hewan dengan penggayaan bentuk dekoratif ekspresif. Pada bagian dadanya diukir patung motif manusia gaya_primitif patung nenek moyang. Menurut kepercayaan Nias patung itu adalah patung dewa yang memberi berkat, patung ini disebut dalam bahasa Nias bawolawole. Dari sumber yang layak dijelaskan bila keluarga yang empunya ru­mah akan mengadakan pesta perkawinan, untuk mendapat keber­katan, keluarga yang mempunyai hajat pesta harus didudukkan di bawah patung itu. Patung Bawulawole pemberi berkat Gambar 124Profil patung Bawulawole. ​ Gambar 125Patung dilihat dari bawah Patung gambar di atas fungsinya sama dengan tiang tarunahe fungsi praktis, yakni sebagai penopang tiang-tiang lainnya pemikul. Bentuk patung diungkapkan secara impresif dalam pola-pola primitif, namun dapat memberikan inspirasi gaya kearah bentuk patung modern yang cukup ideal. Jika kita perhatikan detail patung ini jelas senimannya memvisualisasikan gaya burung elang yang sedang terbang sedemikian rupa diciptakan lewat stillasi bentuk zoo­ morfis dalam motif manusia raksasa. ​ Pada bagian dadanya diukir gambar seorang manusia dalam bentuk relief timbul sebagai penjelmaan kembali nenek moyang yang dianggap pemberi keberkatan sesuai kepercayaan masyarakat Nias pada zamannya. Pada bagian lain, kita melihat motif hiasan buaya nio buaya diukir dalam bentuk plastis relief dengan fungsi yang sama seperti di atas yakni tiang penopang balok. Hiasan ini disebut dalam bahasa Nias buaya anaa artinya buaya mas. Motif buaya digambarkan dalam dua jenis yang berbeda Motif buaya yang lidahnya bercabang dua, dan Motif buaya yang ekornya bercabang dua. Kedua motif hiasan itu mengandung makna yang berbeda pula. Motif hiasan buaya yang lidahnya bercabang dua ditamsilkan lewat puisi Nias seperti tersebut di bawah ini Sigelu zohuna-huna boroa zi dua razi lela. Sarani faewere-were, dua ni faza wozawa. artinya Ternggiling itulah yang bersisik, buayalah yang berlidah dua. Satu yang diminyaki-minyaki yang lain digantung-gantung­kan. Ditilik dari arti tersebut di atas memang sukar untuk dicerna­kan begitu saja, namun demikian dapat juga diartikan jika kita me­ngaitkan dengan makna motif hiasan buaya yang ekornya bercabang dua yakni sebagai berikut melambangkan raja pengetua adat yang mempunyai sifat­ sifat sosial yang tinggi, dan melambangkan sifat-sifat keadilan raja _dalam memutuskan se­suatu perkara bagi siapa saja yang melanggar hukum hukum adat yang sudah diputuskan bersama oleh beberapa pengetua adat. ​ Gambar 126 Dengan demikian maka dapatlah diartikan buaya yang lidahnya bercabangdua dapat diartikan yakni perlambang tentang upacara titah raja yang bijaksana, sedangkan buaya yang ekomya bercabang dua merupakan perlambang tentang seorang raja yang bersifat adil. Motif ukiran ini ada juga yang diabstraksikan lewat papan penga­pit dinding Ujung papan bagian depan dibuat mencuat keluar seolah-olah tampak seekor buaya yang sedang mengangakan mulutnya, disebut dalam bahasa Nias sikholi artinya lambang ke­kuasaan serta keperkasaan raja. Motif ukiran ini hanya ada pada ru­mah yang dihuni oleh raja atau para bangsawan, sedang rumah adat lain yang dihuni masyarakat yang lebih rendah derajatnya tidak per­nah diketemukan. Ukiran-ukiran lain yang fungsinya sebagai lambang prestasi keagungan raja dapat dilihat pada gambar ukiran ayam ayam jago. Motif ini ada yang diukir dalam. bentuk relief dan ada juga dipahat dalam bentuk patung. Jenis motif ini di sebut Simiwo bahili-hili dano artinya ayam ja­go berkokok di atas bukit. Makna motif ukiran ini mengandung ar­ti yang simbolis yakni Raja yang berhati bapak. ​ Seni Hias pada Rumah Adat Tradisional Nias di Desa Bawomataluo Hiasan-hiasan yang terdapat di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam, kelihatan lebih unit lagi karena rumah adat yang ter­dapat di desa itu masih utuh, sekalipun usianya menurut orang­-orang tua yang telah berusia lanjut menjelaskan bahwa rumah adat yang masih ada sekarang ini usianya sudah mencapai lebih kurang tiga ratus tahun. Oleh karenanya seni ukir arsitektural yang terdapat pada rumah adat tradisional di desa Bawomataluo dipandang memadai sebagai data tentang kebolehan nenek moyang suku Nias pada masa yang lampau. Hasil ukiran dari peninggalan nenek moyang yang berusia lanjut seperti pada illustrasi di bawah ini penting juga dibicarakan melalui bab ini, berhubung seni ukir yang terdapat pada rumah adat tradisio­nal di desa Bawomataluo diukir dalam bentuk relief timbul yang tebalnya cukup menonjol dari dinding papan, sehingga kelihatan se­olah-olah bentuk tiga dimensi yang utuh. ​ Gambar 128 Sejenis tiang tarunahe tiang penyangga yang terdapat di desa Bawomataluo tampak artistik. Jenis ukiran yang dipahat oleh seniman­nya terasa adanya pengaruh kebudayaan Dongson. Gambar 129 ​ Ilustrasi seni ukir arsitektural rumah adat tradisional di desa Bawo­ mataluo Kecamatan Teluk Dalam, foto koleksi Burhan Piliang. Seperti pada gambar disebut naha nadu difungsikan Kursi pertama, dibuat untuk tempat patung nenek moyang. Kursi kedua, dibuat untuk tempat patung si pemilik rumah. Dari kedua buah kursi itu dibentuk dari batang pohon yang utuh lewat tatahan yang cukup cermat untuk memperoleh bentuk, sela­in difungsikan sebagai dinding, juga plastis relief yang dipahat kera­wangan dibuat sebagai simbol perlambang tahta kerajaan raja. Dua buah payung yang diterakan dibuat pula sebagai lambang pengayom agar raja selalu mendapat perlindungan serta rahmat dari leluhur­nya. Sepasang hiasan disebut dalam bahasa Nias masi-masi dipasang pada bagian kiri dan kanan kursi adalah simbol kasih sayang raja terhadap rakyatnya, sedang kotak tempat perhiasan diletakkan di atas kursi tanda raja sebagai pewaris dari raja-raja sesudahnya. Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas jelaslah bahwa seni primitif yang meliputi seni patung, seni ukir arsitektural yang terdapat pada rumah adat tradisional, kedua-duanya terujud justru didorong oleh perasaan yang berhubungan dengan masalah kehidupan ritual, disamping kemampuan teknis dan keterampilan senimannya dalam mengolah bentuk dengan menyesuaikan materi bahan sebagai sumber alam lingkungan untuk mencapai tujuan yang magis, religius. Fungsi Patung Nias. Secara umum pada beberapa contoh foto gambar tentang pa­tung Nias, makna yang terkandung di dalamnya lebih banyak dibu­at sebagai simbol pribadi raja raja adat. Patung-patung yang dimintai bantuannya didalam situasi kri­tis atau upacara-upacara penting seperti penolak bala, menyembuh­kan orang sakit, turun kesawan, dan menangkap ikan yang men­cakup masalah kehidupan tidak seberapa jika dibandingkan dengan patung-patung yang terdapat di daerah Batak. Sebagai contoh umpamanya upacara ersilihi pengobatan tradisional di daerah dima­na patung memegang peranan, hal yang serupa di daerah Nias tidak dijumpai lagi. Sebagai penggantinya dibuatlah ramuan-ramuan di­tambah dengan mantera-mantera agar ramuan obat itu mujarab menyembuhkan. ​ Patung-patung yang sifatnya sakral baik patung yang dipahat melalui media batu atau kayu, di muka telah kami kemukakan bah­wa patung-patung itu sudah banyak yang dimusnahkan, justru pa­tung-patung bertentangan dengan ajaran agama yang mereka anut seperti ajaran agama Islam dan Kristen. Kefanatikan akan ajaran agama itu, membuat sejarah baru akan perkembangan seni patung Nias. Jelasnya seni patung meng­alami kemerosotan total. Di lain hal banyak senimannya mengun­durkan diri dari dunianya sebagai seorang pemahat, ia takut kalau dituduh kafir. Gelar-gelar kehormatan yang dahulu diterimanya pupus sama sekali dan akhirnya kejayaan seni patung Nias itu kini tinggal nostalgianya saja. Hal yang sama juga terjadi pada pandai rumah sebab mereka juga turut terlibat dalam ukiran yang difungsikan sebagai alat pe­mujaan oleh nenek moyangnya. Kalaupun seni patung Nias pada akhir-akhir ini banyak ber­munculan kebanyakan dipahat oleh orang lain bukan suku Nias. Senimannya yang terkenal banyak memproduksi patung-patung Nias belakangan ini, adalah Pokih Barus berasal dari daerah Karo. Berbicara masalah fungsi dan kedudukan patung Nias jelas bah­wa seniman itu tidak banyak mengetahui jika dibandingkan dengan asli seniman daerah itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan kesukaran bagi penulis untuk mengungkapkan secara menyeluruh tentang fungsi dan makna yang terkandung pada seni patung Nias, selain dari pada tiu orang-orang yang dipandang banyak mengetahui tentang latar belakang sejarah patung Nias itu informan kebanyakan mereka tutup mulut untuk memberi penjelasan secara terperinci dan mendetail, sedang menu­rut hemat kami masih banyak yang perlu dikemukakan terutama pa­tung-patung yang erat hubungannya dengan masalah kehidupan ritual nenek moyang pada zamannya. Di lain hal senimannya untuk kembali membuat tidak menampakkan kegairahan untuk kembali membuat patung tradisonal/kerakyatan, tetapi me­reka lebih menyenangi menyenangi menjadi petani atau sebagai nelayan. Menurut informan yang kami hubungi, Herambowo Tafonao, salah seorang seniman yang dikenal hanyak membuat patung dup­likat nenek moyang suku Nias zaman dahulu mengatakan sejak ​berlakunya undang-undang kerajaan dimana undang-undang raja sebagai undang-undang yang tertinggi, kemudian klasifikasi masyarakat terbagi pula atas beberapa golongan. Si Ulu Sawali golongan raja-raja adat. Si Ulu golongan keturunan bangsawan. Balo Silla golongan menteri kepala desa. Si ila golongan orang kebanyakan diangkat oleh Si Ulu. Sato golongan masyarakat biasa. Maka bentuk patung Nias menurut tahapan masyarakatnya dibedakan menurut golongannya. Barangkali hal ini pulalah yang membuat jenis patung yang melambangkan tokoh seorang raja raja adat tidak boleh ada kesamaan raja patung-patung yang lain. Selanjutnya informan itu menjelaskan kembali tentang status seniman, setiap dimintai ban­tuannya untuk membuat sebuah patung yang difungsikan sebagai perlambang patung raja, setelah selesai seniman pemahatnya diberi sanksi untuk tidak membuat patung yang serupa, apabila hal ini dilakukan juga maka pemahatnya dibunuh. Peraturan ini tidak berlaku hanya pada seniman pemahat, tetapi hal yang serupa juga berlaku bagi seorang pandai rumah tukang. Rumah dengan sega­la variasinya tidak boleh ditiru oleh rumah-rumah yang lain. Dari penjelasan informan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa tin­dakan raja tersebut membuat berkurangnya kreativitas para seniman, hal itu disebabkan keterbatasan disain-disain barn yang seyogiyanya dapat memperkaya corak seni patung Nias itu sendiri. Dari hasil observasi berdasarkan data dokumentatif dan wawancara kami dengan beberapa informan di atas kami kembali berpen­dapat bahwa patung-patung yang diketemukan sebagai benda sejarah fungsi atau kedudukan patung itu belum dapat dijadikan kesimpul­an sebab menurut hemat kami masih banyak yang dirahasiakan baik fungsi praktis atau lebih dari pada itu, yakni fungsi spiritual, magis, religius. Namun demikian oleh karena patung-patung Nias lebih banyak diketemukan di dalam interior baik patung utuh atau patung yang di­fungsikan sebagai penyangga balok seni patung arsitektural, dan gambar-gambar plastik relief yang terdapat di desa Orahili dan desa Bawomataluo yang mewarnai rumah adat tradisional, dari kenyataan ​itu dapatlah dikatakan fungsi patung Nias itu tidak lebih dari suatu dekorasi yang melambangkan status kedudukan raja di samping fungsi praktis. Selanjutnya menurut hemat kami boleh jadi pula patung atau plastik relif yang ada pada bangunan rumah interior, patung, dolman atau menhir yang berada di halaman rumah eksterior, menggambarkan awal dari pada jiwa masyarakat Nias itu dibentuk, diatur dan dilindungi oleh raja sebagai pengetua adat. Hal ini tidak - hanya berlaku pada masa-masa lalu, tetapi sampai sekarang masalah yang berhtibungan dengan tata krama adat istiadat masih melekat dengan baik, sekalipun mereka suku Nias sudah lama menanggalkan fungsi yang sifatnya magis, religius, dan sakral itu. Gambar 130 Pandangan frontal patung nenek moyang suku Nias, dipahat horisontal. Menurut informan yang dihubungi menjelaskan usianya sudah mencapai lebih kurang dua ribu tahun. Fungsi patung ini dianggap sakral oleh masyarakat Nias pada zamannya dan sekarang patung itu hanya dibuat sebagai bukti dari sisa-sisa warisan patung peninggalan nenek moyang pada masa prasejarah. ​ Gambar 131 Patung nenek moyang adu zatua berasal dari Gunung Sitoli Nias Utara dipahat melalui media batu tanpa busana dengan mengutamakan penonjolan alat kelamin, adalah illusi yang pada hakikatnya melambangkan sumber kesuburan serta perlambang tentang kejantanan seorang pria. Detail patung, wajahnya dibentuk membulat, bagaikan ekspresi wajah seseorang yang berambisi, sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang jantan yang satria. Kalung yang dipasangkan pada leher patung nifulo-fulo merupakan ciri-ciri khas patung Nias dan pertanda bahwa patung itu adalah patung raja raja adat. Perwujudan patung ini adalah tentang nenek moyang yang di puja dan dihormati. ​ Gambar 132 Ilustrasi pada gambar berikut ini sejenis patung nenek moyang peninggalan prasejarah yang dapat diselamatkan. Patung yang dipahat melalui media batu adalah buah ekspresi seniman pada zamannya. Divisualisasikan sebagai patung pemberi berkat Capah mangkok batu yang dijunjung dibuat sebagai tempat air pada waktu diadakan upacara tepung tawar air tersebut dipercikkan pada orang yang diupah-upah dengan maksud agar mendapat perlindungan lahir batin. Bentuk susu dibuat telanjang sebagai perlambang sumber kesuburan. ​ Gambar 133 Patung pada gambar berikut diekspresikan melalui media batu. Fungsi dan kedudukan­ nya sama dengan gambar terdahulu, hanya dalam sikap yang berbeda. Bentuk patung lebih mengarah pada ben­tuk patung naturalis, namun nnsur-unsur dekoratifnya masih jelas kebhatan. Detail patung dipahat dalam posisi duduk sikap lutut yang tegak dimanfaatkan sehagai pe­mangku capah mangkok batu sedangkan kedua lengannya digambarkan dalam sikap memegang. ​ Gambar 134 Patung nenek moyang dipahat melalui media kayu yang silindris pada ilustrasi ini tampak lebih ekspresif sesuai dengan co­rak patungnya yang primitif, magis. Detail patung pada bagian kepala yang culas dipa­sang atribut yang dibentuk vertikal keli­hatan seolah-olah bagaikan orang yang sedang menjunjung sesuatu. Pangkal hidung yang kecil menyatu dengan kening sedang bagian mata dicukil seadanya berbentuk elips tampak pandangannya tajam kedepan. Ujung telinga bagian bawah dipahat hingga sampai kebahagian bahu diinterpretasikan telinga yang peka terhadap pendengaran. Bagian tangan yang kelihatan seperti sebatang rotan yang dilengkungkan dipahat menyatu dengan bagian tubuh sehingga kelihatan tidak lebih dari sebuah relief, namun patung ini memberi kesan tentang kekerasan watak sesuai dengan fungsi patungnya yang primitif magis, religius. Pada bagian lain kita melihat sikap patung yang duduk adalah ciri patung yang spesifik patung Nias. Kaki oleh pemahatnya dibentuk makin mengecil kebawah, terasa bahwa demikianlah hasil warisan kesenirupaan nenek moyang suku Nias pada masa yang lampau sebagai konsep seni yang individu­al. ​ Gambar 135Foto coleksi Burhan Piliang. Patung nenek moyang talinga woli-woli di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam. Perwujudan patung ini menggambarkan tentang raja adat, dipahat melalui bahan kayu fakini sejenis kayu besi diungkapkan secara impresif kedalam bentuk patung primitif. Bentuk patung diilhami oleh pemahatnya sikap seorang yang sedang duduk, dengan posisi tangan diletakkan di atas lutut yang tegak. Detail patung dapat dilihat pada jenggot yang dibentuk terurai, kumis yang melintang serta mulut dipahat menonjol dengan tatapan mata tajam kedepan, dimaksudkan oleh pemahatnya seorang pengetua adat yang bijaksana, arif dan penuh kasih sayang. Hal ini ditandai dengan atribut yang dipasang di bahagian kepala disebut dalam bahasa Nias masi-masi simbol kasih sayang . ​ Dari beberapa contoh ilustrasi gambar patung yang diterapkan pada bab ini, pokok uraian kami tentang fungsi patung tersebut antara lain Berfungsi menunjukkan kemampuan prestasi nenek moyang suku Nias di bidang seni pahat. Berfungsi sebagai media pemujaan pada waktu sebelum suku Nias menganut ajaran agama Islam dan Kristen. Berfungsi sebagai tanda simbol tentang kedudukan raja raja adat. Berfungsi memanifestasikan daya cipta dibidang kebudayaan. Gaya Seni Patung Nias Di muka telah diuraikan bahwa ujud patung yang terdapat di daerah Nias, selain dilandasi oleh kepercayaan spiritual, patung juga diujudkan sebagai simbol keagungan raja, disamping bentuk seni yang mempunyai nilai-nilai estetis. Kehadiran seni patung Nias dan perkembangannya sejak beberapa abad yang lalu sampai saat sekarang ini tampak bentuk dan gayanya dipengaruhi oleh corak monumental dengan ciri-ciri penggambaran tokoh-tokoh nenek moyang dan kecenderungan bentuk tang mengandung nilai-nilai simbolis, sedang pada bahagian lain kita juga melihat adanya pengaruh dongson. Ciri-ciri karakteristik dan gaya yang khas sebagai hasil seni rupa daerah Nias mempertegas identitas suku Nias di bidang seni patung sebagai hasil seni rupa daerah di Sumatra Utara, sedang gaya ataupun corak seperti yang dikemukakan di atas spesifik seni patung Nias turut memberi warna serta memperkaya perbendaharaan seni rupa nusantara. Aneka gaya dan bentuk yang diterakan sebagai ilustrasi pada bab ini merupakan data pula tentang prestasi yang dimiliki nenek moyang Nias pada zamannya prestasi yang dimiliki nenek moyang Nias pada zamannya, sebagai pencipta seni di bidang seni pahat. Penonjolan-penonjolan bentuk yang merupakan ciri khas seni patung Nias itu dapat kita lihat pada penonjolan alat kelamin, susu yang dibentuk telanjang, kalung yang dipasang menonjol pada bahagian dada dan atribut-atribut yang dikenakan pada bagian kepala ​seolah-olah seperti patung purbawi di zaman Mesir kuno. Dengan demikian maka patung-patung yang kita ketemukan jelas bahwa fungsinya tidak saja ditujukan sebagai penjelmaan roh nenek moyang atau sebagai keyakinan akan kepercayaan spiritual namun lebih dari pada itu patung Nias juga dibuat sebagai penonjolan prestise raja sebagai kepala adat. Atribut-atribut jenis binatang seperti kadal atau cecak yang dipasang pada bahagian tubuh patung atau binatang lain sejenisnya kita tidak menjumpainya pada patung Nias. Kalaupun ada cecak yang dipasang pada dinding-dinding rumah seperti yang kita lihat sekarang ini, dimana dibuat sebagai simbol kehadiran nenek moyang adalah akibat pengaruh baru yang datang dari negeri seberang yakni negri tetangga yang terdekat. Gambar 136 ​ Kembali berbicara tentang seni patung. Kalau kita perhatikan bentuknya seni patung Nias sebagai peninggalan kebudayaan me­galit kelihatannya tidak lebih sebagai segumpal batu yang ditatah dalam bentuk relief seni dua demensional justru keutuhan bentuk batunya masih jelas kelihatan. Kendatipun demikian dari sudut gaya patung-patung Nias peninggalan kultur megalit tampak dinamis ekspresif magis. Berbicara tentang kebudayaan megalit oleh sarja­na Barat kenamaan Heine Geldem membaginya atas dua masa pe­ riode. Demikian pula halnya dengan kebudayan megalit yang terdapat di daerah Nias. Kebudayaan megalit pertama ditandai dengan menhir dan dol­ men seperti ilustrasi yang diterakan pada bab ini. Kebudayaan me­galit kedua ditandai pula dengan area-area batu yang banyak terda­pat di desa Bronadu, Orahili di Keeamatan Gomo dan desa Bawoma­taluo, Hilisimatano di kecamatan Teluk Dalam. Pada masa sejarah, pertumbuhan seni patung Nias tampak le­bih maju kaya dengan corak dan gaya, terlebih setelah mereka me­ngenal alat-alat praktis yang dibutuhkan dalam mengolah bahan batu dan kayu. Pengaruh alat terhadap bentuk yang terdapat pada seni patung Nias jelas oleh kebiasaan pemahatnya ditujukan kepada bentuk ga­ya tentang karakter seorang raja sedemikian rupa untuk dipuja dan dihormati, disamping kebutuhan praktis "applied art " seperti pa­tung-patung yang dibuat sebagai penyanggah tiang, yang kita temu­kan di desa Orahili dan Bawomataluo. Melihat media bahan dengan alat yang dipakai pisau, parang terdapat hbungan yang akrab, dan dari hasil-hasil maksimal yang dieapai dapat kita lihat pada contoh ilustrasi di bawah ini. ​ Gambar 137 Patung si ulu sawali patung ini ditranfur patung pemberi berkat. Dilihat dari gayanya tampak pada patung ini pemahatnya menyesuaikan batang pohon dengan alat. Batang pohon yang besar diilhami oleh senimannya; karakter seorang raja pengetua adat sedang memegang cawan tempat air dibuat sebagai kebutuhan spiritual untuk dipakai pada upacara tepung tawar upah-upah. Sikap memegang kita melihat lengan dan tangan dipahat kerawangan, sedang posisi patungnya divisualisasikan dalam sikap duduk. Alat kelamin dipasang jelas pada patung menunjukkan ciri khas yang ditemui pada patung Nias. Embel-embel lain yang menggambarkan tentang seorang raja dapat dilihat pada kalung yang dipasang, sedang atribut pada bahagian kepala diterakan dengan memberinya ​ornamen hiasan berukir. Bentuk-bentuk lain seperti daun telinga yang dipahat lebar simistris turut diperkenalkan pada patung ini sehingga cenderung kepada bentuk patung dekoratif, namun sesuai dengan gaya dan fungsinya. Polesan-polesan warna kini banyak kita temui pada patung Nias, hal ini kemungkinan akibat pengaruh dari luar. Namun menurut hemat kami polesan-polesan warna itu tidak perlu justru membuat patung tidak lebih dari sebuah boneka, sedang kita pengamat menghendaki akan keaslian seni patung itu sendiri. Memang perkembangan sejarah selalu membawa pengaruh terhadap konsep bentuk, hal ini bisa diakibatkan oleh pergaulan atau orang lain yang menyelusup membawa pengaruh terhadap kesenian asli tradisional, atau akibat peralatan baru yang dibawa dari luar, atau dan lain sebagainya, sehingga mengakibatkan pengaruh terhadap karya yang dihasilkan. Untuk melestarikan kekhasan seni patung tradisional Nias, yang memang sudah dikenal melalui karya-karya yang berkwalitas indah dengan nilai-nilai yang estetis ekspresif sebagai konsep seni yang cukup kuat kiranya perlu untuk dipertahankan. Sikap ataupun gaya pada seni patung Nias di muka telah diurai­kan, pada umumnya dibuat dalam sikap duduk sedang kedua lutut dibuat tegak, tangan ditumpukan pada kedua lutut atau memegang sesuatu. Patung yang ditempa dalam sikap berdiri menurut pemahatnya datang kemudian setelah mendapat pengaruh dari luar, sedang menurut hemat kami hal tersebut sebenarnya justru disebabkan oleh faktor alam dimana masyarakat Nias itu berada. Penjelasan pendapat di atas dapat kita lihat pada kutipan di bawah ini. "Ma­syarakat primitif yang menetap di daerah pedalaman umpamanya yang sehari-hari melihat pohon dan gunung yang menjulang tinggi akan cenderung menciptakan pola patung vertikal".15 Analisa kami dalam hal ini sependapat dengan tulisan tersebut di atas, mengingat akan konsepsi seni patung Nias menurut perkembangannya jelas menampakkan hasil-hasil konsepsi patung yang dibuat tegak vertikal, sekalipun posisi patungnya dibuat dalam sikap duduk. 15 But Muchtar, Beberapa Catatan Tentang Patung Primitif, Departemen Seni Rupa, ITB, hal. 5, tahun 1981. ​Bahan/Proses Pembuatan Patung Nias. Untuk mengenali bentuk dan wujud sebuah patung tepatnya jika kita memulainya awal dari proses pengambilan bahan sampai kepada terwujudnya sebuah benda patung dari hasil olah seni pemahatnya. Awai kehadirannya, dari kenyataan sejarah semula terbentuknya sebuah patung dibuat dari tumpukan-tumpukan batu yang divisualisasikan wujud dari nenek moyang sedemikian rupa dengan dasar kepercayaan bahwa tumpukan-tumpukan batu itu dibuat menjadi sakral, yang hubungannya erat sekali dengan kepentingan-kepentingan religie masyarakat. Kenyataan tersebut di atas dapat kita lihat pada kutipan di bawah ini Karena maksud-maksud akan penghargaan kesejahteraan, kekemakmuran, terhindarnya dari penjamuran, terhindarnya dari penyakit, kepercayaan hal kematian dan kembalinya roh yang meninggal ke tengah masyarakat, penghormatan pada cikal bakal dan lain-lain yang sejenis maka seni rakyat itu lahir atas dorongan metafisik dan emosionalyang kompleks dan atas dasar kesadaran koliktif. Demikian kreasinya bersifat sacrat16 Demikianlah tumpukan-tumpukan batu tersebut secara evolusi, berkembang terus, sehingga tumpukan-tumpukan batu itu berrobah menjadi sebuah patung yang memberi rupa bentuk wajah manusia dan binatang. Oleh pengaruh yang terjadi secara external dan internal bentuk patung sesuai dengan perkembangannya dari wujud sakral beralih kepada bentuk-bentuk yang simbolis, magis idioplastis non realis dan seni pakai yang sesuai menurut fungsinya. Dari awal telah kami kemukakan, bahwa masyarakat prasejarah bahkan ada sampai pada sejarah, percaya akan adanya makhluk-makhluk yang bergentayangan dimana-mana, ada di atas batu, pada pepohonan dan lain-lain sebagainya. Dihubungkan dengan proses pembuatan patung dimana roh-roh itu nantinya ditempatkan, maka 16.Gudaryono, Drs.,Sarana-sarana Memelihara Dan Melindungi Seni Rakyat Indonesia, Pidato pada upacara Dies Natalis Ke 21 STSRI, Yogyakarta, Januari 1971, halaman 4. ​sebelum diproses media bahan yang akan dipergunakan harus terlebih dahulu diadakan upacara ritual berupa mantera-mantera atau doa, dengan tujuan agar patung sebagai penjelmaan kembali. roh nenek moyang, dapat memberikan keberkatan. Hal tersebut di atas sifatnya universal, karena demikian adanya, oleh masyarakat primitif dari berbagai bangsa suku yang landasan berfikirnya relatif sama. Patung-patung Nias seperti yang kita lihat pada ilustrasi gambar, senimannya ,cenderung menciptakan gambar patung-patung dengan pola-pola organik manusia, binatang dari bahan batu dan kayu, tentunya bahan-bahan tersebut diproses oleh senimannya sehingga terwujudnya bentuk patung sesuai dengan yang diinginkan oleh yang berkenan memintanya, dalam hal ini adalah raja atau pengetua adat seperti yang telah diuraikan terdahulu. Memproses patung misalnya, patung arwah nenek moyang raja atau pengetua adat yang terdahulu, memakan waktu yang relatif cukup lama pula. Betapa tidak, justru dari awal pengambilan bahan sampai kepada akan memprosesnya konsep bentuk upacara-upacara ritual tetap berdampingan lahir batin untuk pemahatnya harus dikorbankan sampai beratus ekor babi. Lebih dari pada itu setelah patung selesai upacara pemindahan roh nenek moyang pada patung itu dibuat upacara yang sama dengan mengadakan pesta meriah dengan tari-tarian yang diiringi tabuhan. Peranan Seniman Di muka telah disinggung bahwa seni patung Nias kini lebih banyak diolah oleh seniman lain bukan seniman daerah. Alasan-alasannya disebabkan takut dituduh kafir dan lain sebagainya. Apakah alasan-alasan ini akan berkelanjutan terus atau kembali berkarya menghidupkan seni patung Nias sebagai hasil kesenian daerah atau menyerah mempertahankan alasan-alasan tersebut di atas, dalam hal ini kita masih menantikannya. Menurut hemat kami, kemudian dihubungkan oleh himbauan-himbauan pemerintah, sikap bangsa yang pantang menyerah, serta para humanis dan pencinta seni, harga diri para seniman perlakuan ataupun alasan-alasan tersebut seyogyanya tidak terjadi bagi para seniman Nias. Kalau toh ini akan terjadi juga, maka para seniman akan berkabung untuk menyatakan diri bahwa Indonesia sudah kehilangan sesuatu yang paling berharga. ​ Seni patung sebagai cabang seni yang merupakan kebutuhan rohani yang pantas untuk dinikmati, sewajarnya mulai dari sekarang para seniman Nias yang justru mampu bercipta karya kembali membenahi diri untuk bergabung atau dengan kata lain kembali kegelanggangnya untuk mencipta dan menghidupkan seni patung Nias. Untuk ini pamong-pamong daerah cq Bidang kesenian kiranya perlu menaggapi apa yang sudah dicanangkan Pemerintah di bidang pengembangan industri parawisata, dimana kesenian daerah adalah sumber utama disamping keindahan alamnya. Sejarah kesenian Indonesia sudah mencatat bahwa di daerah san Toraja, kesenian prasejarah masih berkembang terus. Jelasnya dia tidak mandek ditengah jalan, sebagai contoh seni hiasnya. Sekalipun daerah itu dilibatkan oleh berbagai pengaruh seperti masuknya Islam, kemudian misi Kristen yang mendampinginya, dilanjutkan oleh pengaruh Barat sesudahnya, namun kesenian prasejarah berjalan terus dan tetap mempertahankan eksistensinya bahwa Toraja memiliki sesuatu yang berharga yakni warisan budaya nenek moyang. Apa kabar dengan Nias? Kami merasa dengan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, kiranya, selagi mumpung masih bisa, peranan seniman yang hampir langka itu ditempatkan kembali keprofesinya, tentunya dalam hal ini sebagai seniman yang kreatif guna melestarikan kembali kesenian Nias dalam hal ini seni rupa dan cabang-cabangnya. Yahobu.
Secaratidak langsung, karakteristik watak dan kepribadian seorang seniman sangat mempengaruhi hasil karyanya. Seniman yang berwatak keras biasanya akan menghasilkan karya seni rupa dengan kesan keras, begitu juga sebaliknya. Baca juga : Pengertian Seni Rupa Murni Karya seni lahir dari cita, visi, dan interpretasi individual seorang seniman.
Adaptasi ekspresionisme di Indonesia dimulai dari seniman-seniman terkemuka tahun 1940 hingga 1960an, bersamaan dengan munculnya gaya Realisme di Seni Lukis Indonesia. Sanento Yuliman sendiri berpendapat bahwa pada masa ini terdapat dua kutub yang berdiri terpisah dalam proses pengkaryaan, mereka yang melukis dengan sumber objektif sekitar dunia dunia tempat mereka tinggal, dunia sosial, dan dunia yang nampak, mengedepankan indera dan kesan atau tanggapan dari keberadaan lingkungan yang sudah ada. Kedua, adalah kutub yang mencari visualisasi subjektif atau "dunia dalam" pelukis, watak mereka, tempramen, emosi, imajinasi dan seluruh proeses kejiwaan yang diolah dan dengan demikian mengubah kesan dan tanggapan mereka.
SeniRupa Tradisional, Modern dan Kontemporer. A. Seni Rupa Tradisional. Istilah tradisional berasal dari kata "tradisi" yang menunjuk kepada suatu institusi, artefak, kebiasaan atau prilaku yang didasarkan pada tata aturan atau norma tertentu baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang diwariskan secara turun temurun dari suatu
Sapuanberus warna yang digunakan oleh pengkarya adalah terkawal dengan sifat gouche yang lebih tebal. Pengkarya merakamkan satu keindahan alam semula jadi yang belum dipengaruhi oleh arus pemodenan. Dari aspek amali pula, Unsur-unsur seni yang terdapat dalam karya ini ialah garisan, warna, rupa, bentuk, jalinan dan ruang.
Kesandan watak karya seni rupa dipengaruhi oleh - 17528951 Sitinazilatul8698 Sitinazilatul8698 13.09.2018 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Kesan dan watak karya seni rupa dipengaruhi oleh 1 Lihat jawaban Iklan

oleh DS Priyadi. Beberapa tahun terakhir pameran seni serat diselenggarakan di Yogyakarta. Setidaknya ada beberapa event yang bisa kita catat: Tali Ikat: Fiber Connections - Taman Budaya Yogyakarta 2002, Fiber Face Yogya - Galeri Babaran Segaragunung 2007, Fiber Face "Evolusi" - Taman Budaya Yogyakarta 2008, Fiber Face Cross Cultural Batik Collaboration - Taman Budaya Yogyakarta 2009, dan

.
  • e6shql1qah.pages.dev/419
  • e6shql1qah.pages.dev/773
  • e6shql1qah.pages.dev/624
  • e6shql1qah.pages.dev/523
  • e6shql1qah.pages.dev/479
  • e6shql1qah.pages.dev/178
  • e6shql1qah.pages.dev/959
  • e6shql1qah.pages.dev/756
  • e6shql1qah.pages.dev/418
  • e6shql1qah.pages.dev/296
  • e6shql1qah.pages.dev/89
  • e6shql1qah.pages.dev/616
  • e6shql1qah.pages.dev/596
  • e6shql1qah.pages.dev/475
  • e6shql1qah.pages.dev/652
  • kesan dan watak karya seni rupa dipengaruhi oleh